Senin, 24 Oktober 2011

bunga sedap malam

Mengenal Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa)

Bunga Sedap Malam atau Polianthes tuberosa adalah nama salah satu bunga yang banyak sudah dikenal luas di Indonesia sebagai bunga potong dan penghasil parfum. Bunga Sedap Malam juga telah ditetapkan sebagai flora identitas provinsi Jawa Timur mendampingi Bekisar sebagai Fauna Identitas Provinsinya.
Bunga Sedap Malam sebenarnya bukan bunga asli Indonesia. Diperkirakan bunga ini berasal dari Meksiko dan telah diintroduksi ke Indonesia sejak masuknya bangsa Eropa dan China ke Indonesia.
Disebut sebagai Bunga Sedap Malam lantaran bunga ini biasa mekar dan menebar aroma wangi pada malam hari. Selain disebut Sedap Malam, di Melayu bunga ini dikenal juga sebagai Sundal Malam. Tanaman ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Tuberose. Sedangkan dalam bahasa latin tanaman ini dinamai  

Polianthes tuberosa. Bunga Sedap Malam
Ciri dan Diskripsi. Bunga Sedap Malam tumbuh merumpun dengan tinggi sekitar 0,5 – 1,5 meter. Serumpun batangnya tumbuh dari satu atau beberapa umbi induk dan beberapa umbi anak. Umbi ini merupakan batang semu sekaligus sebagai penyimpan makanan. Umbi bunga Sedap Malam juga digunakan untuk perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Daun bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) berbentuk panjang pipih berwarna hijau mengkilat di bagian permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah daun. Pada pangkal daun terdapat bintik-bintik berwarna kemerah-merahan. Daun dapat berukuran hingga sepanjang 60 cm.
Tangkai bunga muncul di ujung tanaman berbentuk memanjang dan beruas-ruas. Di setiap ruas muncul daun bunga yang berbentuk pipih memanjang dengan ukuran lebih kecil dari daun biasa. Pada tangkai bunga melekat 5-12 kuntum bunga (terkadang lebih) dengan mahkota bunga berwarna putih dan sedikit kemerahan di bagian ujung.
Mekarnya bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) tidak serempak melainkan berurutan. Kuntum bunga bagian bawah akan mekar terlebih dahulu lalu menyusul kuntum-kumtum bunga di atasnya secara berurutan.
Bunga Sedap Malam dikenal memiliki kesegaran yang mampu bertahan lama. Meskipun telah dipotong bunga yang menjadi flora Identitas provinsi Jawa Timur ini kesegarannya dapat bertahan selama 5-10 hari.
Pemanfaatan. Bunga Sedap Malam (Polianthes tuberosa) banyak dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia. Bunga ini banyak dimanfaatkan sebagai bunga potong untuk berbagai keperluan. Selain itu bunga Sedap Malam juga dapat diolah sebagai bahan pembuat parfum.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Liliopsida; Ordo: Asparagales; Famili: Agavaceae; Genus: Polianthes; Spesies: Polianthes tuberosa.

Minggu, 23 Oktober 2011

bunga abadi

Edelweis Bunga Abadi

edelweis_01Edelweis (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan yang bunganya sering dianggap sebagai perlambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian ini sekarang dikategorikan sebagai tanaman langka.
Saya teringat dengan Suzie, teman wanita saya yang dengan bangga memamerkan bunga edelweis yang diberikan oleh pacarnya. Katanya, edelwis merupakan perlambang cinta yang penuh ketulusan mengingat tekstur yang halus dan lembut dengan warnanya yang putih (walau ini sebenarnya tergantung kepada habitat di mana ia tumbuh yang menyebabkan warnanya agak kekuning-kuningan, keabu-abuan ataupun kebiru-biruan).
edelweis_2Edelweis juga melambangkan pengorbanan. Karena, kata Suzie, bunga ini hanya tumbuh di puncak-puncak atau lereng-lereng gunung yang tinggi sehingga untuk mendapatkannya membutuhkan perjuangan yang amat berat. Ditambah lagi dengan adanya larangan membawa pulang bunga ini, pemetik harus main petak umpet dengan petugas Jagawana. Dan jika kedapatan memetik bunga ini bisa-bisa seperti teman saya yang terpaksa harus berendam di Ranu Kumbolo malam-malam ketika ketahuan mengambil bunga ini di Gunung Semeru.
Yang paling dasyat menurut Suzie, meskipun dipetik bunga ini tidak akan berubah bentuk dan warnanya, selama disimpan di tempat yang kering dengan suhu ruangan. Karenanya, lanjut Suzie dengan antusias, edelweis adalah bunga keabadian. Bunga yang membuat cinta akan tetap abadi!
Saya hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil berlalu tanpa sepatah katapun. Sikap Suzie tak berbeda dengan para (oknum) pecinta alam dan pendaki gunung yang merasa bangga jika bisa membawa edelweis pulang sebagai bukti bahwa ia telah menaklukkan sebuah gunung. Keserakahan dan mitos ini telah membuat edelweis sebagai bunga langka bahkan terancam kepunahan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Hakim Luqman dalam Kasodo, Tourism, and Local People Perspectives for Tengger Highland Conservation, menyimpulkan bahwa tanaman ini telah punah dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
alun-alun suryakencanaPadahal Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.
Kini Taman Nasional Gunung Gede Pangrango diklaim sebagai tempat perlindungan terakhir bunga abadi ini. Di sini terdapat hamparan bunga edelweis yang tumbuh subur di alun-alun Suryakencana sebuah lapangan seluas 50 hektar di ketinggian 2.750 meter di atas permukaan laut.
So, bagi yang sealiran dengan Suzie, silahkan datang ke sana. Petiklah sepuasnya, bawa pulan semua dan biarkan bunga abadi ini musnah abadi untuk selamanya!

bunga sepatu

Bunga Kembang Sepatu Cantik dan Berkhasiat   


Kembang Sepatu adalah
bunga yang cantik dan sangat cocok untuk dijadikan tanaman hias atau tanaman pagar. Bunga ini berbentuk seperti terompet dengan diameter sekitar 5 - 20cm. Pohon bunga kembang sepatu hanya menghasilkan bunga indah dan tidak menghasilkan buah. Nah di beberapa toko bunga ada yang menyediakan bunga kembang sepatu.
 
Penamaan
bunga kembang sepatu bervariasi untuk setiap daerah di Indonesia. Bungong roja (Aceh), Bunga-bunga (Batak Karo), Soma Soma (Nias), Bekeju (Mentawai). Kembang sepatu (Betawi), Kembang wera (Sunda), wora-wari (Jawa), Kembang sepatu (Jawa Tengah), Bunga Rebong (Madura). Waribang (Bali), Nusa Tenggara : Embuhanga (Sangir), Bunga cepatu (Timor). Ulange (Gorontalo), Kulango (Buol), Bunga sepatu (Makasar), Bunga bisu (Bugis), Ubu-ubu (Ternate), Bala bunga (Tidore).
 
Kandungan Kimia
Daun, bunga dan akar kembang sepatu mengandung flavonoida. Di samping itu daunnya juga mengandung saponin, dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin dan saponin. (tanamanobat.org)Tanaman ini mengandung :  bunganya mengandung hibisetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung Ca-oksalat, peroxidase, lemak dan protein. (www.aagos.ristek.go.id) 
Khasiat Kembang Sepatu
Selain memiliki fisik bunga yang indah, tanaman kembang sepatu ini memiliki banyak khasiat yang telah digunakan sebagai tanaman obat oleh masyarakat selama bertahun-tahun. 
Obat sakit panas: Akar ditumbuk halus, kemudian direbus dalam air yang mendidih selama lebih kurang setengah jam, lalu airnya disaring dan kemudian diminum.
 
Batuk; sariawan: Daunnya direbus dalam air yang mendidih selama lebih kurang seperempat jam, disaring dan kemudian airnya diminum.
Bronkhitis : Bunganya direbus selama lebih kurang seperempat jam, kemudian airnya disaring lalu diminum. 
Gonnorhoea: Bunganya direbus selama lebih kurang seperempat jam, kemudian airnya disaring lalu diminum, air yang telah disaring setelah didiamkan selama sat malam (diembun-embunkan) lalu diminum.


Gondok: Akar diserbukkan dan direbus dalam air yang mendidih selama lebih kurang setengah jam, dapat digunakan sebagai obat kompres.
Sakit kepala: Serbuk daun direbus selama lebih kurang setengah jam dapat dipergunakan sebagai obat kompres. 
Bisul atau Abses: Daun secukupnya dicuci bersih, lalu digiling halus sampai menjadi adonan seperti bubur. Letakkan diatas bisul atau abses, lalu dibalut. (khusus untuk pemakaian luar)
 
Klasifikasi Ilmiah
    * Kerajaan: Plantae    * Divisi: Magnoliophyta    * Kelas: Magnoliopsida    * Ordo: Malvales    * Famili: Malvaceae    * Genus: Hibiscus    * Spesies: Hibiscus rosa-sinensis
Kerabat DekatWaru Gunung, Mrambos Merah, Rosela, Wora-wari Gantung, Waru Gombong, Bunga Sepatu Mawar, Waru Lengis, Waru Landak, Hibiscus, Yute Jawa 
Nah biasanya di
toko bunga tersedia mawar dan sejenisnya, namun ada juga yang menyediakan bunga kembang sepatu ini.

bunga teratai

Teratai Tanaman Air dengan Bunga Mempesona

Teratai merupakan nama umum untuk genus Nymphaea yang merupakan tumbuhan air. Tanaman teratai memiliki ciri khas dengan daun yang mengambang di permukaan air yang tenang. Tanaman teratai pun menghasilkan bunga mempesona yang memiliki warna beraneka ragam.
Di beberapa daerah di Indonesia teratai dikenal dengan beberapa nama yang hampir mirip seperti teratai, dan terate. Dalam bahasa Inggris, bunga dari genus Nymphaea ini dikenal sebagai water-lily atau waterlily.
Terdapat lebih dari 50 jenis (spesies) teratai di dunia yang tersebar mulai dari daerah tropis hingga subtropis. Konon spesies-spesies teratai tropis berasal dari Mesir.
Ciri-ciri. Tanaman teratai tumbuh di permukaan air yang tenang. Tanaman teratai memiliki daun yang tumbuh mengambang di permukaan air. Bunga teratai juga terdapat di permukaan air, bunga dan daun teratai keluar dari tangkai yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa.
Teratai putih (Nymphaea alba) satu diantara 50-an jenis teratai
Tangkai teratai terdapat di tengah-tengah daun. Daun berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran air.
Bunga teratai tumbuh pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari rimpang. Diameter bunga bergenus Nymphaea
ini antara 5-10 cm.
Ragam Jenis Spesies. Beberapa macam jenis tanaman teratai antara lain:
  • Nymphaea alba – European White Water-lily (teratai putih)
  • Nymphaea amazonum
  • Nymphaea ampla
  • Nymphaea blanda
  • Nymphaea caerulea – Egyptian Blue Water-lily
  • Nymphaea calliantha
  • Nymphaea candida
  • Nymphaea capensis – Cape Blue Water-lily
  • Nymphaea citrina
  • Nymphaea colorata
  • Nymphaea elegans
  • Nymphaea fennica
  • Nymphaea flavovirens
  • Nymphaea gardneriana
  • Nymphaea gigantea – Australian Water-lily
  • Nymphaea heudelotii
  • Nymphaea jamesoniana
  • Nymphaea leibergii – Dwarf Water-lily
  • Nymphaea lotus – Egyptian White Water-lily (Teratai kecil)
  • Nymphaea lotus var. termalis
  • Nymphaeae lutea
  • Nymphaea macrosperma – Native to Australia’s Top End
  • Nymphaea mexicana – Yellow Water-lily
  • Nymphaea micrantha
  • Nymphaea nouchali – Red and blue water lily (Bunga Nasional Sri Lanka)
  • Nymphaea odorata – Fragrant Water-lily
  • Nymphaea pubescens – Hairy water lily (Bunga Nasional Bangladesh)
  • Nymphaea rubra – India Red Water-lily (Teratai merah)
  • Nymphaea rudgeana
  • Nymphaea stellata
  • Nymphaea stuhlmannii
  • Nymphaea sulfurea
  • Nymphaea tetragona – Pygmy Water-lily (Teratai kerdil)
  • Nymphaea thermarum
Manfaat. Tanaman teratai banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Namun selain sebagai tanaman hias, teratai juga memiliki khasiat sebagai tanaman obat-obatan tradisional yang antara lain dapat mengobati penyakit, diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia; Hipertensi, muntah darah, mimisan, batuk darah, sakit jantung; Beri-beri, sakit kepala, berak dan kencing darah, anemia, ejakulasi dini.
Teratai Bukan Seroja. Sebagian orang masih sering mencampuradukkan dan menganggap sama antara teratai (genus Nymphaea) dan seroja (genus Nelumbo). Bahkan dulu dianggap berkerabat dekat. Nyatanya keduanya sangat berbeda. Bunga seroja berbeda dengan teratai. Pada Nelumbo, bunga terdapat di atas permukaan air (tidak mengapung), kelopak bersemu merah (teratai berwarna putih hingga kuning), daun berbentuk lingkaran penuh dan rimpangnya biasa dikonsumsi.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh); Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji); Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga); Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil); Sub Kelas: Magnoliidae; Ordo: Nymphaeales; Famili: Nymphaeaceae; Genus: Nymphaea; Spesies: lihat artikel.
Referensi: id.wikipedia.org/wiki/Teratai; commons.wikimedia.org (gambar)
Baca artikel tentang alam lainnya:

bunga terompet

(Bunga Terompet)

Bunga Terompet dapat tumbuh dan mekar pada setiap tahun, pada tanaman yang dapat tumbuh hingga lebih dari 2 meter. Tangkai bunga ini berwarna hijau muda dan mempunyai daun yang agak kasar. Warna kuning pada bunga Terompet sangat cerah. Bentuk bunganya sendiri mencapai ukuran diameter 5 sampai 7, 5 cm.
Bunga ini selain cantik juga memiliki manfaat yang lain. Kita dapat menggunakan akar, daun dan bunga Terompet sebagai bahan untuk obat-obatan. Sedangkan getahnya yang berwarna putih dapat dijadikan sebagai obat penyakit kanker dan pencegah kuman atau bakteri.

Visit our category :

bunga tulip

bunga tulip

Bunga tulip selalu diidentikkan dengan negara Belanda. Ribuan wisatawan datang ke Belanda hanya untuk mengagumi bunga yang cantik dan berwarna cerah ini, yang banyak ditanam di taman-taman negara Kincir Angin itu. Kota Keukenhof di Belanda, setiap tahunnya bahkan dikunjungi sekitar 800.000 orang dari seluruh dunia yang ingin menyaksikan keindahan aneka bunga tulip dalam Festival Tulip yang diselenggarakan setiap tahun di kota itu. Tak heran masih banyak orang yang beranggapan bahwa bunga tulip adalah bunga asli dari Belanda.
Bunga tulip sebenarnya bukan bunga asli Belanda, karena sebenarnya bunga ini berasal dari Asia Tengah dan Belanda sebenarnya berhutang budi pada kekhalifahan Islam Ustmaniyah di Turki, karena atas peran kekhilafahan Islam inilah Belanda sekarang jadi terkenal karena bunga tulipnya.
Bunga tulip sebenarnya bunga liar yang tumbuh di kawasan Asia Tengah. Orang-orang Turki yang pertama kali membudidayakan bunga ini pada di awal tahun 1000-an dan pada masa pemerintahan kekhalifahan Ustmaniyah, terutama pada masa kekuasaan Sultan Ahmed III (1703-1730) bunga tulip berperan penting, sehingga masa Sultan Ahmed III disebut juga sebagai "Era Bunga Tulip."
Pada masa itu, istana Sultan memiliki sebuah dewan khusus untuk membudidayakan bunga-bunga tulip. Dewan itu dipimpin oleh seorang Turki yang juga kepala perangkai bunga istana yang tugasnya memberikan penilaian pada kualitas berbagai jenis bunga tulip dan memberikan nama yang indah dan puitis bagi bunga-bunga itu antara lain dengan nama  "Those that burn the heart", "Matchless Pearl", "Rose of colored Glass", "Increaser of Joy", "Big Scarlet", "Star of Felicity", "Diamond Envy", or "Light of the Mind".
Hanya bunga-bunga yang memiliki kualitas sempurna yang dimasukkan dalam daftar jenis-jenis bunga tulip itu, yaitu bunga tulip yang memenuhi standar dari ukuran tinggi dan kerampingan kelopak bunganya, bentuk helaian kelopaknya lancip dan jarak antar helaiannya sempit. Helaian kelopaknya harus halus tapi kuat, satu warna, ukuran lebar dan panjangnya pas. Tiga ratus tahun kemudian, komunitas holtikultura Belanda dan Inggris mengajukan baru memikirkan untuk melakukan klasifikasi bunga tulip yang sudah dilakukan jauh sebelumnya oleh ahli perangkai bunga Turki di kesultanan Ahmed III.
Bunga tulip baru dikenal di Belanda pada abad ke-16 dan menjadi sangat populer di kalangan masyarakat kelas atas di negeri itu. Kata "tulip" sendiri berasal dari bahasa Turki yang artinya "sorban", semacam kain yang dililit untuk menutupi kepala. Tidak diketahui kapan persisnya negara Kincir Angin itu mulai membudidayakan bunga tulip itu, tapi disebut-sebut bunga tulip mulai dibawa ke Belanda pada sekitar tahun 1550-an oleh kapal-kapal yang berasal dari Istanbul.
Dokumentasi pertama tentang penanaman bunga tulip bertahun 1954 di Kebun Raya Universitas Leiden. Menurut catatan itu, bunga tulip yang ditanam di kebun raya universitas Leiden dibawa oleh Carolus Clusius dari Wina, Austria, penanggungjawab taman istana di Austria. Ketika itu, pengaruh budaya Turki sangat kuat di Austria terutama dari gaya berpakaian yang oriental dan tradisi minum kopi.
Memasuki abad ke-17, perekonomian Belanda tumbuh pesat dan memicu persaingan antara pecinta bunga tulip. Mereka berlomba-lomba mencari bunga tulip yang paling indah dan tidak segan-segan membayar dengan harga mahal untuk membeli bunga tulip itu. Harga bunga tulip di Belanda pun makin mahal, bahkan kabarnya ada jenis bunga tulip yang harganya sama dengan harga sebuah rumah. Tahun 1635, satu set bunga tulip yang berjumlah 40 tangkai dijual dengan harga 100.000 florin, bandingkan dengan pendapatan kalangan kelas menengah pada masa itu di Belanda yang hanya 150 florin.
Tahun 1636, usaha bunga tulip menjadi salah satu bisnis yang perdagangan yang masuk dalam bursa saham dan diminati banyak orang. Kalangan pengusaha rela menjual tanah, rumah dan harta bendanya untuk berinvestasi di bisnis bungan tulip. Jenis bunga tulip yang sangat terkenal saat itu adalah jenis tulip yang bernama Viceroy, yang harganya bisa ribuan florin. Belanda menyebut fenomena "demam tulip" ini sebagai fenomena "wind trade" (perdagangan kontrak tulip) yang murni dilakukan dengan spekulasi. Ironisnya, masa keemasan bisnis bunga tulip di Belanda hanya berlangsung setahun, karena pada tahun 1637 pasar bunga tulip jatuh dan harga bunga tulip ikut melorot.
Sampai hari ini, istilah "tulip mania" atau "tulipomania" atau "kegilaan tulip" masih digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan goncangnya perekonomian karena munculnya spekulan terhadap sesuatu trend bisnis yang sifatnya untung-untungan. Meski cerita di balik "tulip mania" ini sedikit memalukan, tapi Belanda tetap mencintai tulip dan banyak orang yang tak ingat bahwa tulip-tulip yang indah dan cantik itu hasil budidaya dari jaman kekhilafahan Islam Turki Utsmani. (ln/isc)

bunga melati putih

bunga melati putih 


Menurut jenis batangnya, tumbuhan ini dapat digolongkan sebagai semak, batangnya berkayu dengan tinggi kurang dari 5 meter. Batangnya sedikit berbulu halus dan jarang.
Melati putih merupakan tumbuhan dengan daun majemuk menyirip (pinnatus), artinya daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan dan kiri ibu tangkai daun tersusun seperti sirip pada ikan. Kedudukan daun batang (filotaksis) berjenis apposite dengan setiap buku terdapat dua lembar daun yang berhadapan. Daunnya hanya memiliki tangkai dan helaian saja, berbentuk ovate, pangkal daun berbentuk setengah lingkaran sedangkan pada ujung daun sedikit meruncing, seperti daun-daun yang biasa digambarkan. Pinggir daun tidak rata dan sedikit bergelombang. Permukaan daun agak berkerut seperti daun jambu biji dengan pertulangan daun menyirip mengikuti bangun daun yang oval. Jadi terkesan pertulangan daunnya agak melengkung.
Bunga melati selalu berwarna putih. Meskipun mempunyai ukuran yang bias dikatakan kecil tapi mengeluarkan aroma terapi yang dapat dimanfaatkan dalam kesehatan, terutama dalam refleksi dan menghilangkan stress. Jasminum sambae merupak bunga majemuk, memilki ibu tangkai bunga yang keluar dari ketiak daun. Susunan bunganya menyirip dan berhadapan. Bagian-bagian bunganya terdiri dari tangkai anak bunga yang di ujungnya terdapat daun pelindung berbentuk benang berjumlah 7 helai, disambung dengan tangkai bunga. Saat mekar bunga yang memilki 7 mahkota berlapis-lapis ini akan berbentuk datar sehingga pada bunga jenis ini tidak ditemukan kelopak bunga. Bunga Jasminum sambae punya andrecium (alat kelamin jantan) ditandai dengan adanya stamen yang terdiri dari kepala sari, tangkai sari, kotak sari, dan serbuk sari dan juga mempunyai alat kelamin betina yang terdiri dari kepala putik, tangkai putik dan bakal buah. Namun alat kelamin ini tidak produktif sehingga tidak menghasilkan buah. Posisi stamen berada dalam rongga tangkai bunga, tidak terlalu terlihat dan untuk mengamatinya harus membelah bunganya terlebih dahulu. Posisi kepala putik lebih pendek dibandingkan kepala sarinya. Bunga ini dapat mekar selama 2 hari kemudian mahkotanya berubah warna menjadi ungu kebiru-biruan